Skrining Pendengaran


Skrining pendengaran pada bayi baru lahir biasa dilakukan untuk menemukan adanya gangguan pendengaran sejak lahir. Metode ini mudah dilakukan, tidak memakan waktu dan tidak menimbulkan nyeri. Bahkan, bayi dapat sambil tidur ketika dilakukan skrining.

Pendengaran berperan sangat penting pada beberapa tahun pertama kehidupan anak. Adanya gangguan pendengaran sejak bayi dapat mengakibatkan anak tidak dapat mengikuti pendidikan formal dan kehilangan kesempatan memperoleh pekerjaan pada saat dewasa. Kondisi tuli ringan atau sebagian saja dapat memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa anak.

Sebagian orang tua baru datang ke dokter ketika anak mereka mengalami gangguan bicara atau telat bicara. Sayangnya, setelah diperiksa, terdapat gangguan pendengaran. Hal ini sebenarnya dapat dicegah jika sejak awal dilakukan pemeriksaan skrining pendengaran pada anak.

Saat ini di Indonesia, skrining pendengaran baru dilakukan pada bayi-bayi beresiko tinggi atau disebut sebagai Targeted Newborn Hearing Screening. Menurut dr. Ronny, penyebab paling sering ketulian pada bayi baru lahir di Indonesia ialah infeksi virus TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks virus) dan bayi lahir prematur.